Meningkatkan Self-Esteem Siswa Korban Domestic Violence melalui Konseling Kelompok dengan Teknik Modeling
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
ABSTRAK
Kekerasan keluarga adalah permasalahan yang banyak terjadi di masyakarat dan dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat. Mayoritas yang mengalami tindak kekerasan dalam keluarga adalah ibu dan anak, khususnya anak yang usianya masih tergolong rentan. Anak yang mengalami tindak kekerasan dalam keluarga akan memiliki tingkat self-esteem yang rendah. Sel-esteem rendah mengakibatkan anak mudah stress, depresi, mudah cemas, tertekan, dan prestasi akademik buruk. Untuk meningkatkan self-esteem anak korban domestic violence dapat menggunakan teknik modeling melalui konseling kelompok. Tujuan penelitian ini menguji konseling kelompok pendekatan REBT teknik modeling efektif untuk meningkatkan self-esteem siswa korban domestic violence. Penelitian eksperimen ini menggunakan one group pre test post test. Data diambil melalui sampel representatif (mewakili). Instrumen yang digunakan yaitu skala self-esteem dengan koefisien reliabilitas 0,867, wawancara dan observasi sebagai data pendukung. Hasil penelitian ini menunjukkan konseling kelompok pendekatan REBT teknik modeling efektif untuk meningkatkan self-esteem siswa korban domestic violence (Z= -2,032, P < 0,05). Hasil terakhir terdapat perbedaan tingkat self-esteem siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan.
ABSTRACT
Violence of families were problems what happens in community and from year to year the number increase. Of the majority of experienced report of violence in of families were maternal and child, especially children who was are susceptible. Children were having report of violence in the family will have a low self-esteem. Self-esteem low caused boy easy stress, depression, easily alarmed, depressed, and academic performance bad. To increase self-esteem the victims children domestic violence can use technique modeling through counseling group. The purpose of this research test counseling approach engineering group rebt modeling effective to accelerate self-esteem students the domestic violence. Research this experiment use one group pre test post test. Data taken through sample representatif. An instrument used the scale self-esteem with the reliability 0,867, interviews and observation as the supporting data. This research result indicates counseling a group of an approach to a REBT the technique of modeling effective to accelerate self-esteem students a victim of domestic violence (Z= -2,032, P < 0,05). The latest results there are the difference in the self-esteem students before and after get treatment.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Asmarany, Anugriaty Indah. (2015). Bias Gender Sebagai Prediktor Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Jurnal Psikologi Vol. 35 No. 1, 1-20.
Boden, Joseph M, David M. Fergusson & L. John Horwood. (2008). Does adolescent self-esteem predict later life outcomes? A test of the causal role of self-esteem. International Journal of Development and Psychopathology 20, 319-339.
Cindea, Adela. (2015). The Relationship Between Mother’s Perceived Parenting Style And Adolescent’s Emotional Intelligence and Self-esteem. Journal Plus Education Vol XII, No. 2. pp. 89-94.
Dariuszky, Goran. (2004). Membangun Harga Diri. Bandung: Pionir Jaya.
Darsono MS. (2014). Kenapa Harus Rendah Diri? Seri Psikologi Remaja. Surabaya: Liris.
Dayakisni, Tri & Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Yogyakarta: UMM Press.
Eman, Mahmoud Mohamed & Usama Saad Abu-Serei. (2014). Family Functioning Predictors of Self-Concept and Self-Esteem in Children at Risk for Learning Disabilities in Oman: Exclusion of Parent and Gender Contribution. International Education Studies; Vol. 7, No 10.
Erford, Bradley T. (2016). 40 Teknik Yang Harus Diketahui Setiap Konselor. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fedorenko, Marina V & Svetlana S. Bykova. (2016). Work of the Psychologist on Correction of Senior Preschool Children Self-Esteem. International Juornal of Environmental & Science Education Vol. 11, No. 9, 2773-2783.
Feist, Jess & Gregory J. Feist. (2008). Theories of Personality. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Islamiah, Nur, Dini P Daengsari & Fenny Hartiani. (2015). Cognitive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Self-Esteem Pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 3.
Komalasari, Gantina, Eka Wahyuni dan Karsih. (2014). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks.
Latipun. (2015). Psikologi Konseling. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Morsunbul, Umit. (2015). The Effect of Identity Development, Self-Esteem, Low Self-Control and Gender On Aggression In Adolescence and Emerging Adulthood. Eurasion Journal of Educational Research, issue 61, 99-116.
Nelson, Richard & Jones. (2011). Teori dan Praktik Konseling dan Terapi (buku terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurihsan, Achmad Juntika. (2012). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Refika Aditama.
Santrock, John W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Edisi 5 Jilid I Alih Bahasa: Achmad Chusairi. Jakarta: Erlangga.
Setyawan, David. (2015). KPAI: Pelaku Kekerasan Terhadap Anak Tiap Tahun Meningkat. Diakses pada tanggal 7 Februari 2017 http://www.kpai.go.id/berita/kpai-pelaku-kekerasan-terhadap-anak-tiap-tahun-meningkat/
Srisayekti, Wilis & David A. Setiady. (2015). Harga Diri (Self Esteem) Terancam dan Perilaku Menghindar. Jurnal Psikologi Vol. 42 No. 2.
Wibowo, Satrio Budi. (2014). Benarkah Self Esteem Mempengaruhi Prestasi Akademik?. HUMANITAS Vol. 13 No. 1. 72-83.
Willis, Sofyan S. (2010). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.