Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi professional guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap. Jenis penelitian ini adalah penelitian survai dengan metode kuantitatif dan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap yang berjumlah 24. Penelitian ini tidak menggunakan sampel. Instrumen yang digunakan adalah angket model skala Likert. Teknik analisis data deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap tergolong tinggi (78.71%). Semua sub variabel berada pada kriteria tinggi dengan perincian sub variabel yaitu menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli (77.58%); menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling (81.4%); merancang program bimbingan dan konseling (77.11%); mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif (79%); menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling (76.14%); memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika professional (81.4%). Simpulan penelitian ini yakni guru bimbingan dan konseling SMP Negeri se-Kota Cilacap telah dapat menguasai dan mengaplikasikan kompetensi profesionalnya dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dengan kriteria tinggi.
This study aims to determine the professional competence of counselors in the implementation of guidance and counseling services in the Junior High School of Cilacap City. Type of this research is survey with methods of quantitative and descriptive approach. Population was all of counselor amounting to 24. It didn’t use samples. The instrument used was a questionnaire Likert scale models. Percentage of descriptive were used for data analysis. The results showed that the professional competence of counselors is high (78.71%). All of the sub variabel is high with details are the mastering of the concepts and practices of assessment to understand the conditions, needs, and problems of the counselee (77.58% ); mastering the theoretical framework and practical guidance and counseling (81.4%); design a guidance and counseling program (77.11%); implement a comprehensive guidance and counseling (79%); assess the process and outcomes of guidance and counseling activities (76.14%); have awareness and commitment to professional ethics (81.4%). The conclusions of the study, counselors in the Junior High School of Cilacap city has been able to master and apply their professional competence in the implementation of guidance and counseling services with high criteria.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Istiqomah. 2008. Profesionalisasi Konselor Di SMA Negeri Se-Kabupaten Rembang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Jumail. 2013. Kompetensi Profesional Dalam Perspektif Konselor dan Peranannya Terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Di SMA Negeri Se-Kota Padang. Jurnal Ilmiah Konseling. 2[1]: 250-255
Peranturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor. Jakarta: Depdiknas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. Jakarta:Depdiknas