Meningkatkan Harga Diri (Self Esteem) pada Siswa SMK Muhammadiyah 01 Pati
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi atau temuan empiris tentang meningkatkan harga diri melalui konseling realita pada siswa SMK Muhammadiyah 01 Pati. Populasi penelitian yaitu 23 siswa yang terjaring melalui hasil analisis DCM dan sampel yang berjumlah 6 siswa menggunakan purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan skala psikologi harga diri. Instrumen tersebut telah diujicobakan untuk digunakan dalam penelitian menggunakan validitas dengan rumus product moment oleh Pearson dan reabilitas instrument dengan rumus Alpha.Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif persentase dan Uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan harga diri pada siswa melalui layanan konseling realita, dengan nilai Zhitung = 2,20 ≥ Ztabel = 0 pada n = 6, dengan taraf signifikansi 5%. Simpulan dari penelitian ini yakni harga diri dapat ditingkatkan melalui layanan konseling realita. Oleh karena itu, diharapkan guru pembimbing dapat lebih mengintensifkan konseling realita sebagai alternative untuk membantu meningkatkan harga diri siswa.
The purpose of the research was to get the information or empirical finding about developing self esteem through reality counseling to the students of SMK Muhammadiyah 01 Pati. The population was 23 students that taken from DCM analyse result and sample total was 6 students used sampling purposive. Data collecting instrument used psychological scale of self esteem The instrument has been tested that used in research with validity and product moment formula by Pearson and instrument reliability with alpha formula. Data analysis technique used percentage descriptive and wilcoxon test. The result of research showed there was development of self esteem to students through reality counseling with Zhitung = 2,20 ≥ Ztabel = 0 , n = 6, with significance level 5%. The conclusion of research was self esteem could be developed through reality counseling. Therefore, it was expected that the counselor can be more intensively do reality counseling as an alternative for developing self esteem of the students.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Latipun. 2008. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press
Santrock, John W. 2007. Remaja. Jakarta: Erlangga
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan+Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: Penerbit ANDI
Willis. 2005. Remaja dan Masalahnya Mengupas Berbagai bentuk Kenakalan Remaja seperti Narkoba, Freesex dan Pemecahannya. Bandung: CV Alfabeta.