EKSISTENSI MODAL SOSIAL SEBAGAI WUJUD KONSERVASI BUDAYA PADA MASYARAKAT DESA CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Social capital that develops in society is able to provide power or strength in several social conditions that exist in society. The existence of Gedong Songo Temple as a leading tourism icon belonging to Semarang Regency provides its own style for social capital for the people of Candi Village, Bandungan District, Semarang Regency. This study uses a qualitative method. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation. The sources of data obtained from primary and secondary data sources. The data analysis technique uses data analysis developed by Creswell. The findings of this study include two things. First, the social capital that exists in the people of Candi Village, Bandungan District, Semarang Regency is strong enough to be manifested in well-established public relations through social capital parameters. Second, cohesiveness can be maintained by the Candi Village community through aspects of cohesiveness, namely unity in society, cooperation in society, and interpersonal attraction.
Modal sosial yang berkembang dalam masyarakat mampu memberikan daya atau kekuatan dalam beberapa kondisi sosial yang ada dalam masyarakat. Keberadaan Candi Gedong Songo sebagai ikon unggulan pariwisata milik Kabupaten Semarang memberikan corak tersendiri bagi modal sosial pada masyarakat Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis data yang dikembangkan oleh Creswell. Hasil penelitian ini meliputi dua hal. Pertama, modal sosial yang ada pada masyarakat Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang cukup kuat diwujudkan dalam hubungan-hubungan masyarakat yang terjalin dengan baik melalui parameter modal sosial. Kedua, kohesivitas masyarakat Desa Candi dalam menjaga eksistensi modal sosial melalui aspek-aspek kohesivitas yaitu kesatuan dalam masyarakat, kerja sama dalam masyarakat, dan interpersonal attraction (daya tarik).
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
All writings published in this journal are personal views of the authors and do not represent the views of this journal and the author's affiliated institutions. Author(s) retain copyrights under the license of Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0).
References
Myers, D. G. 2012. Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Ngurah, I D. G., dan Made Suyana. U. 2018. Peran Modal Sosial, Potensi Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat pada Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Strategis Pariwisata Lebih. Dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Vol. 7 No. 6
Rachman, Maman. 2012. Konservasi Nilai dan Warisan Budaya. Dalam Indonesian Journal of Conservation. Vol.1 No.1 Hal 31-34
Ritami, Eci. 2016. Modal Sosial Dalam Memperkuat Strategi Bertahan Hidup Penambang Batu. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung.
Syahriar, Galang Hendry, dan Darwanto. 2015. Modal Sosial dalam Pengembangan Ekonomi Pariwisata. Dalam Jurnal Modal Sosial dalam Pengembangan Ekonomi Pariwisata Vol.10 No.2 Hal.126