STRATEGI PEMBELAJARAN IPS BERMUATAN MULTIKULTURAL SEBAGAI UPAYA PENGUATAN NILAI TOLERANSI DI SMP NEGERI 2 WANGON
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Education is one of the ways that can be taken to foster the spirit of unity behind Indonesia's diversity. But the fact is that teaching is still focused on delivering material by pursuing targets according to the curriculum without including multicultural insights in it. SMP Negeri 2 Wangon is one of the schools that implements social studies learning with multicultural content. However, there are still obstacles in its implementation. This study uses a mix method. The results of the study show that SMP Negeri 2 Wangon in implementing social studies learning strategies with multicultural content uses cooperative strategies and expository strategies. The integration of social studies learning with multicultural content is carried out by linking the material to multicultural insights from the planning, implementation and evaluation stages. There is a moderate influence of social studies learning strategies on the tolerance attitude of students at SMP Negeri 2 Wangon, which is 31.4%.
Pendidikan menjadi salah satu dari jalan yang dapat diambil untuk menumbuhkan semangat persatuan di balik keragaman Indonesia. Tetapi faktanya dalam pengajaran masih terfokus pada penyampaian materi dengan mengejar target sesuai kurikulum tanpa memasukan wawasan multikultural didalamnya. SMP Negeri 2 Wangon adalah salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran IPS bermuatan multikultural. Namun demikian, masih terdapat hambatan dalam penerapannya. Penelitian ini menggunakan mix method. Hasil penelitian menujukkan bahwa SMP Negeri 2 Wangon dalam menerapkan strategi pembelajaran IPS bermuatan multikultural menggunakan strategi kooperatif dan strategi ekspositori. Integrasi pembelajaran IPS bermuatan multikultural dilakukan dengan mengaitkan materi pada wawasan multikultural dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran IPS bermuatan multikultural terhadap sikap toleransi peserta didik di SMP Negeri 2 Wangon secara sedang yaitu sebesar 31,4%.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
All writings published in this journal are personal views of the authors and do not represent the views of this journal and the author's affiliated institutions. Author(s) retain copyrights under the license of Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0).
References
Chin, W. W. 1998. The Partial Least Square Aproach to Structural Equation Modeling. Modern Methods for Business Research, 252, 336.
Data sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020. https://www.bps.go.id.
Hanum, F dan S.Raharja. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Multikultural Terintegrasi Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Ilmu Pengetahuan, (6)2, 39-51.
Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kholik, N. 2017. Peranan Sekolah Sebagai Lembaga Pengembangan Pendidikan Multikultural. Jurnal Tawadhu, (1)2, 244-271.
Mahfud, C. 2010. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Munadlir, A. 2016. Strategi Sekolah dalam Pendidikan Multikultural. JPSD: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, (2)2, 114-130.
Puspitasari, N. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran IPS Berbasis Multikultural. Journal of Education Social Studies. JESS 1 (2) (2012).
Raharjo, S. 2014. SPSS Indonesia. http://www.spssindonesia.com/. Diakses pada 23/02/2022 pukul 19.18 WIB.
Sanjaya, W. 2016. Strategi Pembelajaran Cet.1. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian; Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.