Seismic Hazard and Microzonation Study of Tanjung Region, North Lombok (Indonesia) using Microtremor Measurement
(1) Physics Department, Universitas Mataram
(2) Civil Engineering Department, Universitas Mataram
(3) Physics Department, Universitas Negeri Semarang
Abstract
Tanjung Region is one of the severely damaged areas by the Lombok earthquake on June 22, 2013. Therefore, to anticipate the similar events, it is necessary to perform microzonation in this region. Objective of this study is to map the distribution of the physical quantities related to the vulnerability of area included the frequency characteristics, amplification factor, and soil vulnerability index. The results showed that the value of the resonant frequency in this region ranged from 0.401 to 16.92 Hz. In general, the lower frequency was 0.40 to 5.91 Hz contained 87 data (71%) were located in the north of the region, which meant that that area has a high vulnerability. While based on the H/V amplitude and vulnerability index, the zone that suffered severe damage on the earthquake of June 22, 2013, showed a different uncertainty of amplification and vulnerability index value.
Wilayah Tanjung adalah salah satu daerah yang mengalami rusak parah akibat gempa Lombok pada tanggal 22 Juni 2013. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kejadian serupa, maka perlu untuk melakukan mikrozonasi di daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan distribusi besaran fisis yang terkait dengan kerentanan suatu daerah terhadap gempa bumi yang meliputi frekuensi respon, amplitudo getaran tanah dan indeks kerentanan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai frekuensi resonansi di wilayah ini berkisar antara 0,401-16,92 Hz. Secara umum, frekuensi respon di daerah ini rendah yaitu 0,40-5,91 Hz dengan jumlah 87 data (71%) yang terletak di utara dari wilayah tersebut, yang berarti bahwa bagian utara wilayah memiliki kerentanan yang tinggi. Meskipun berdasarkan nilai amplitudo H/V dan indeks kerentanan, daerah yang mengalami kerusakan parah saat gempa 22 Juni 2013 menunjukkan pola amplifikasi dan indeks kerentanan yang sangat tidak biasa.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License