Scaffolding to Help Numeracy Literacy Mild Mental Retardation Children on The Introduction of The Value of Money

Amazia Ananta Prabaswara, Fika Widya Pratama

Abstract

The existence of ABK (Children with Special Needs) in inclusive schools still requires assistance from accompanying teachers. However, the limited number of accompanying teachers causes the learning process of ABK to be not optimal, including in improving numeracy literacy skills regarding the introduction of the value of money. Therefore, this study aims to assist in the form of scaffolding for mild mental retardation who attend inclusive schools at SMP N 1 Salatiga in the 2022-2023 academic year. Research begins with identifying initial capabilities, types, and causes of errors followed by implementation scaffolding right. This qualitative research data collection technique includes test methods, interviews, and documentation with a method and time triangulation process. The results showed that the subject experienced misunderstanding, transformation, and process skills. The same type of error, with different causes, can result in different scaffolding given. Scaffolding that succeeds in helping Mild Mental retardation in recognizing the value of money is level 1 (Environmental Provisions), level 2 by type Explaining and Restructuring as well as Scaffolding level 3 (Developing Conceptual Thinking).

Keberadaan ABK di sekolah inklusi, tetap memerlukan pendampingan dari guru pendamping. Akan tetapi, terbatasnya jumlah guru pendamping menyebabkan tidak optimalnya proses belajar ABK termasuk dalam meningkatkan kemampuan literasi numerasi akan pengenalan nilai uang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan bantuan berupa scaffolding terhadap Tunagrahita Ringan yang bersekolah di sekolah inklusi SMP N 1 Salatiga pada TA 2022-2023. Penelitian dimulai dari pengidentifikasian kemampuan awal, jenis dan penyebab kesalahan yang dilanjutkan dengan pengimplementasian scaffolding yang tepat. Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif ini mencakup metode tes, wawancara dan dokumentasi dengan proses triangulasi metode dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami kesalahan pemahaman, transformasi dan keterampilan proses. Jenis kesalahan yang sama, dengan penyebab yang berbeda, dapat mengakibatkan perbedaan scaffolding yang diberikan. Scaffolding yang berhasil membantu Tunagrahita Ringan dalam mengenal nilai uang adalah level 1 (Environmental Provisions), level 2 dengan jenis Explaining dan Restructuring serta Scaffolding level 3 (Developing Conceptual Thinking).

 

Keywords

scaffolding; analisis kesalahan; anak berkebutuhan khusus (ABK); pengenalan nilai uang;pendidikan inklusi

Full Text:

PDF

References

Agustina, S., Nasirun, M., & Delrefi, D. (2018). Meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui bermain dengan barang bekas. Jurnal Ilmiah Potensia, 3(1), 24-33.

Ayuning, A., Pitaloka, P., Fakhiratunnisa, S. A., & Ningrum, T. K. (2022). Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus. MASALIQ : Jurnal Pendidikan Dan Sains, 2(1), 26–42.

Baharuddin, M. R., Sukmawati, S., & Christy, C. (2021). Deskripsi Kemampuan Numerasi Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Pecahan. Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 90–101.

Clements, J. (1984). Classification in mental retardation. In Behaviour Research and Therapy (Vol. 22, Issue 4). https://doi.org/10.1016/0005-7967(84)90095-0

Damayanti, N. W. (2016). Praktik pemberian scaffolding oleh mahasiswa pendidikan matematika pada mata kuliah strategi belajar mengajar (sbm) matematika. Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 18(1), 87-97.

Efendi, M., Pradipta, R. F., Dewantoro, D. A., Ummah, U. S., Ediyanto, E., & Yasin, M. H. M. (2022). Inclusive Education for Students with Special Needs at Indonesian Public Schools. International Journal of Instruction, 15(2), 967–980. https://doi.org/10.29333/iji.2022.15253a

Hidayati, N. (2016). Model Pembelajaran Yang Efektif Bagi Siswa Tunagrahita Di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Bintara Campurdarat Tulungagung. [Doctoral Dissertation] Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Irdamurni. (2015). Pendidikan Inklusif Solusi dalam Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus.

Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 211.

Jannah, U. R., Saleh, H., & Wahidah, A. (2019). Scaffolding untuk Pembelajaran Matematika di Kelas Inklusi. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 5(1), 61. https://doi.org/10.30998/jkpm.v5i1.5254

Kemendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Education, 53(9), 1689–1699.

Kemendikbud. (2017). Materi Pendukung Literasi Numerasi. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(9), 1–58.

Kubat, U. (2018). Identifying the individual differences among students during the learning and teaching process by science teachers. International Journal of Research in Education and Science, 4(1), 30–38. https://doi.org/10.21890/ijres.369746

Kusumadewi, F. ayu. (2016). Peningkatan Kemampuan Penggunaan Uang Peserta Didik Tunagrahita Kategori Ringan Melalui Pembelajaran Berbelanja di Kantin Pada Kelas Iv Sekolah Dasar Luar Biasa Di Sekolah Luar Biasa Tunas Bhakti Pleret Bantul. Widia Ortodidaktika, 5(11), 1110-1121.

Labuem, S. (2019). the Thinking Process of Children with Special Needs (Slow Learner) in Inclusion Classes in Solving Mathematical Problem. Jurnal Pendidikan Matematika (JUPITEK), 2(2), 43-50.

Lambert, R. (2018). "Indefensible, illogical, and unsupported"; Countering deficit mythologies about the potential of students with learning disabilities in mathematics. Education Sciences, 8(2), 72 (12 pages). https://doi.org/10.3390/educsci8020072

Lei, Q., Xin, Y. P., Morita-Mullaney, T., & Tzur, R. (2018). Analyzing a Discourse of Scaffolds for Mathematics Instruction for an ELL with Learning Disabilities. North American Chapter of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, 460-467.

Liliani, O. (2016). Identifikasi Kesulitan Belajar Membaca Pemahaman pada Siswa Tunagrahita Kategori Ringan Kelas 5 di Sekolah Dasar Negeri Bangunrejo 2. Widia Ortodidaktika, 5(8), 787-794.

Lindstrom, C., & Sharma, M. D. (2011). Teaching physics novices at university: A case for stronger scaffolding. Physical Review Special Topics - Physics Education Research, 7(1), 1–14. https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPER.7.010109

Mahsusiyah, E. (2014). Model Pendekatan Scaffolding untuk Peningkatan Kemampuan Sholat Siswa Tuna Grahita Sedang Di SDLB Dharmawanita Ujungpangkah–Gresik. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 2(1).

Maybin, J.; Mercer, N.; Stierer, B. (1992) Scaffolding Learning in the Classroom. A book chapter in Norman K. (ed) Thinking Voice, The work of National Oracy Project, Chapter 4.2, pp. 186-195. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/106265.pdf?repositoryId=86

Moschkovich, J. N. (2015). Scaffolding student participation in mathematical practices. ZDM - Mathematics Education, 47(7), 1067–1078. https://doi.org/10.1007/s11858-015-0730-3

Murtiyasa, B., & Wulandari, V. (2020). Analisis Kesalahan Siswa Materi Bilangan Pecahan Berdasarkan Teori Newman. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 9(3), 713-726. https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

Permendiknas. (2009). Permendiknas N0 70 thn 2009. 2(5), 255.

Rohmah, M., & Sutiarso, S. (2018). Analysis problem solving in mathematical using theory Newman. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 14(2), 671–681. https://doi.org/10.12973/ejmste/80630

Saputri, S., Ningsih, E. F., & Widyawati, S. (2017). Analisis Kesulitan Anak Tunagrahita Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Penjumlahan Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Harapan Ibu Metro. MaPan, 5(2), 187–200.

https://doi.org/10.24252/mapan.v5n2a3

Setiawati, F. A. (2020). Mengenal Konsep-Konsep Anak Berkebutuhan Khusus dalam PAUD. SELING: Jurnal Program Studi PGRA, 6(2), 193-208.

Sugino. (2013). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Nilai Mata Uang Bagi Anak Tunagrahita Ringan Kelas VII Di SLB Negeri Tanjungpinang. E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS), 1(2), 198-209.

Susilo, C. Y., & Prihatnani, E. (2022). Scaffolding for Slow Learner Children on Integer Operations. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 13(1), 113–125. https://doi.org/10.15294/kreano.v13i1.34363

Winarsih, S., Hendra, J., Idris, F. H., & Adnan, E. (2013). Panduan penanganan nak berkebutuhan khusus bagi pendamping (orang tua, keluarga, dan masyarakat). Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, 1–17.

Wrona, S., & Wrona, K. (2021). Engagement of Children with Special Educational Needs following the Routines-Based Model. International Journal of Special Education, 36(1), 27–34. https://doi.org/10.52291/IJSE.2021.36.3

Zuhdi, Z. (2019). Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Mata Uang Pada Siswa Tunagrahita Ringan Melalui Metode Simulasi Berbelanja di Kantin Sekolah pada Siswa Kelas IV. Tadabbur: Jurnal Peradaban Islam, 1(1), 141–149. https://doi.org/10.22373/tadabbur.v1i1.53

Refbacks

  • There are currently no refbacks.