Peningkatan Keterampilan Peer Teaching yang Berkarakter Melalui Implementasi Perangkat Perkuliahan Daspros Pembelajaran Matematika 2 Bercirikan Konservasi

Emi Pujiastuti, Amin Suyitno

Abstract

Penelitian ini bertujuan, (1) menghasilkan perangkat perkuliahan Daspros Mat 2 yang memuat nilai-nilai karakter. (2) Menghasilkan contoh CD pembelajaran. (3) Untuk meningkatkan  kualitas perkuliahan melalui implementasi perangkat pembelajaran Daspros Mat 2 yang memuat nilai-nilai karakter, khususnya peningkatan karakter mahasiswa dalam praktik Peer Teaching. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Hasilnya penelitiannya, (1) tersusun perangkat perkuliahan Daspros Mat 2 yang memuat nilai-nilai karakter. (2) Dihasilkan contoh CD pembelajaran sebagai wujud implementasi penyusunan perangkat perkuliahan Daspros Mat 2 yang memuat nilai-nilai karakter, yang diterapkan dalam perkuliahan. (3) Kualitas perkuliahan melalui implementasi perangkat pembelajaran Daspros Mat 2 yang memuat nilai-nilai karakter, khususnya terkait karakter mahasiswa dalam praktik Peer Teaching telah terjadi peningkatan. Nilai rata-rata peer teaching adalah 84,7. Saran, Perangkat perkuliahan yang dihasilkan dan memuat nilai-nilai karakter sebaiknya disosialisasikan di tingkat program studi. (2) Contoh CD pembelajaran perlu dikembangkan lebih lanjut. (3) Perlu dicari tenaga pengambilan video yang handal agar CD video pembelajaran yang dihasilkan bisa bersih dan baik.

The aim of this study, (1) generating lectures administration for Daspros Mat 2 which contains character values. (2) Generate sample of learning CD. (3) To improve the quality of lectures through the implementation of lectures administration of Daspros Mat 2 which contains the values of character, especially the increase in the character of students in the practice of Peer Teaching. This study is a classroom action research with 2 cycles. The result of research, (1) a set of lectures administration of Daspros Mat 2 which contains character values. (2) an example of learning CD as a form of implementation of the preparation of the lecture Daspros Mat 2 for character values, which are applied in the lecture. (3) The quality of the lectures through the implementation of learning tools Daspros Mat 2 which contains the values of character, particularly related to the character of students in the practice of Peer Teaching has been an increase. The average value of peer teaching is 84.7. Advice, lectures administration that is produced should be disseminated at the level of the study program. (2) the sample of CD learning needs to be developed further. (3) it should be produced a professional education cameraman, so that the video produced.

Keywords

Pendidikan Karakter; Peer Teaching; Konservasi

Full Text:

PDF

References

Bishop, A.J. (1994). Cultural Conflicts in Mathematics Education: Developing a Research Agenda. For the Learning Mathematics. 14(2)

Budiastra, K. (2000). Model Pengembangan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran MIPA. Jakarta: Universitas Terbuka

Freudenthal. (1991). Revisiting Mathematics Education. China Lectures. Dordrecht Kluwer: Academic Publishers.

Gagne, R.M. (1983). Some Issue in Psychology of Mathematics Instruction. Journal for Research in Mathematics Education, 14(1).

Gerdes, P. (1988). On Culture, Geometrical Thinking, and Mathematics Education. Educational Studies in Mathematics, 19: 137-162

Gerdes, P. (1996). On Ethnomathematics and the Transmission of Mathematical Knowledge In and Outside Schools in Africa South of the Sahara. Les Sciences Hors D'occidentali Me Siecle, 5: 229-246.

Goris, T. (1998). Reforms in Scondary Math Education in the Netherland. www.fiuu.nl/en/indexpublicities. Html.

Lipka, J. dan Irhke, D. A. (2009). Ethnomathematics applied to classrooms in Alaska: Math in a Cultural Context.

Murgiyanto. S. (1999). Indiginasi nilai seni dalam pembelajaran MIPA: Sebuah diskusi awal. Makalah disajikan pada National Workshop on Integration of Values of Art into Science Teaching, Surakarta. Desember 1999.

Pannen, P. (2000). Konstruktivisme dalam pembelajaran, seni mengajar di perguruan tinggi. Jakarta: PAU-PPI. Universitas Terbuka.

Primadi, T. (1998). Proses kreasi, apresiasi, belajar. Bandung: ITB.

Pusposutardjo, S. (1999). Indiginasi nilai-nilai seni dalam pembelajaran ilmu-ilmu matematika dan pengetahuan alam sebagai bagian dari proses pembudayaan peserta didik. Makalah disajikan pada National Workshop on Integration of Values of Art into Science Teaching, Surakarta. Desember 1999.

Riyanto. (2000). Pemanfaatan permainan lokal dalam pembelajaran matematika di SMP (on-going reseacrh). Bengkulu: Universitas Terbuka.

Schoenfield, AH. (1987). What’s all the fuss about metacognition? In AH Schoenfield (Ed). Cognitive Science and Mathematics Education, Hillslide, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.

Schoenfield, AH. (1992). Learning to think mathematically: Problem solving, metacognition, and sense making in mathematics, In DA Grows (Ed). Handbook of Research on Mathematics Teaching and Learning. NCTM. New York: Macmilan Publishing Company.

Sirate, F. S. (2012). Implementasi Etnomatematika Dalam Pembelajaran Matematika Pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar. Lentera Pendidikan. 15(42): 41-54.

Suyitno, H. (2014). Pengenalan Filsafat Matematika. Semarang: Penerbit FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Susilo, F. (2004). Matematika Humanistik. Yogyakarta: Basis

Tandililing, E. (2013). Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah Dengan Pendekatan Etnomatematika Berbasis Budaya Lokal Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika di Sekolah. Prosiding. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Uloko, E.S. & Imoko, B. I. (2007). Effects of ethno mathematics teaching approach and gender on students’ achievement in Locus. Journal National Association Social Humanity Education. 5(1): 31-36.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.