STRUKTUR KOMUNITAS DAN DISTRIBUSI IKAN DI PERAIRAN SUNGAI JUWANA PATI

Main Article Content

Hengky Purwanto
Tyas Agung Pribadi
Nana Kariada Tri Martuti

Abstract

Sungai Juwana merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Kota Pati. Berkembangnya kegiatan penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Juwana dapat mempengaruhi struktur komunitas dan distribusi ikan. Penelitian ini menggunakan rancangan eksplorasi dengan metode survei, dimana penetapan stasiun pengambilan sampel dengan purposive sampling. Penempatan stasiun didasarkan atas perkiraan beban pencemar yang masuk ke sungai dan kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan di sepanjang sungai. Stasiun 1 berada di hulu sumber limbah pertanian, stasiun 2 berada di sumber limbah industri pabrik kacang, stasiun 3 berada di sumber limbah industri peleburan timah, stasiun 4 berada di hilir sumber limbah solar dari kapal nelayan (dekat muara). Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali dengan selang waktu 2 minggu. Hasil penelitian ditemukan 17 jenis ikan terdiri dari 13 jenis family. Distribusi spesies ikan di sepanjang Sungai Juwana keanekaragamannya rendah dikarenakan tidak merata distribusi penyebarannya dan cenderung ada spesies yang mendominasi pada setiap stasiun penelitian. Berdasarkan  kriteria tingkat pencemaran menunjukkan bahwa Sungai Juwana berada dalam kondisi tercemar ringan  sampai dengan cukup berat.

Juwana River is the largest and longest river in Pati. The activities of the population in Juwana watershed can affect the structure and distribution of fish communities. This study uses an exploration design with survey method, where the determination of sampling stations was purposive sampling. The stations were determined based on the estimated pollutant loads entering the river and fishing activities  along the river. Station 1 was located upstream source of agricultural waste , industrial waste station 2 was the industrial waste and source bean plant, station 3 was source of waste tin smelting industry, station 4 in the downstream diesel fuel sources of waste from fishing boats ( near the liver ). Sampling was done 2 times with an interval of 2 weeks. The research found 17 species of fish consisting of 13 families. Distribution of fish species along Juwana River the lower diversity due uneven distribution tends to spread and there are species that dominate at each research station These valuen were influeced by criteria  based on contamination levels indicate that the river is polluted Juwana in a state of mild to quite severe.

Article Details

How to Cite
Purwanto, H., Pribadi, T., & Martuti, N. (2014). STRUKTUR KOMUNITAS DAN DISTRIBUSI IKAN DI PERAIRAN SUNGAI JUWANA PATI. Life Science, 3(1). Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/UnnesJLifeSci/article/view/2984
Section
Articles

References

Ade S. 2011. Dampak Beberapa Parameter Faktor Fisik Kimia Terhadap Kualitas Lingkungan Perairan Wilayah Pesisir Karawang - Jawa Barat. Riset Geologi dan Pertambangan 21(1): 19-33

Ahmadi. 2009. Sejarah Sungai Juwana.Gagah Muda.17 Oktober.hal 5

Anonim. 2012. Ikan Betik. On line at http://id.wikipedia.org/wiki/Betik [diakses tanggal 3 juli 2013]

Barus TA. 2004. Pengantar Limnologi, Studi tentang Ekosistem Sungai dan Danau. Jurusan Biologi. Fakultas MIPA USU. Medan

Cahyono B. 2000. Budidaya ikan air tawar. Yogyakarta : Kanisius

Connel RHL.1987. Ecological Studides in Tropical Fish communities. Cambridge University Press: Cambridge
Dongkyun I, H Kang, K Kyu-Ho, & C Sung-Uk. 2011. Changes of River Morphology and Physical Fish Habitat Following Weir Removal. Ecological Engineering 37: 883-892.

Gonawi GR. 2009. Habitat dan Struktur Komunitas Nekton di Sungai Cihideung - Bogor, Jawa Barat. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor

Harteman E. 1998. Afinitas Komunitas Ikan dengan Habitat di Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Tesis. Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Hutabarat S & SM Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Junaidi, E. 2008. Kajian keanekaragaman dan distribusikan di perairan Muara Enim Kabupaten Muara Enim dalam upaya konservasi secara in situ. Jurnal Ilmiah MIPA, 7 (1) :39-47.

Odum E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Universitas Gajahmada.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengololaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia

Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) sebagai Salah Satu
Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana 30(3): 21-26

Utomo Y. 2013. Saprobitas Perairan Sungai Juwana Berdasarkan Bioindikator Plankton. (Skripsi). Universitas Negeri Semarang
William F, H Beamish, P Sardrit & S Tongnunui. 2006. Habitat Characteristi of The Cyprinidae in Small Rivers in Central Thailand. Environ. Biol. Fish 76:237-253