Abstract

Penelitian eksperimen ini telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh penerapan model blended problem-based learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi larutan penyangga. Metodelogi penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan menggunakan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, lembar angket, lembar soal, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh tidak terjadi pengaruh penerapan model blended problem-based learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi larutan penyangga. Hasil penilaian kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan data tes akhir (posttest). Tipe soal berupa pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Kedua kelas menerapkan model Problem Based Learning. Kelas Eksperimen dilakukan dengan Blended sedangkan kelas kontrol dilakukan biasa tanpa blended (full daring). Nilai rata rata posttest untuk kelas eksperimen adalah sebesar 70,00. Pada kelas kontrol rata rata nilai posttest sebesar 70,30. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan korelasi biserial didapatkan bahwa tidak berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Perlakuan yang dilakukan dimasing- masing kelas ini tidak ada pengaruh yang signifikan serta hal ini sesuai Ho. Berdasarkan penelitian pembelajaran problem-based learning dapat dilakukan menggunakan blended dan daring karena keduanya mempunyai hasil akhir yang sama berdasarkan hasil posttest serta dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada materi larutan penyangga.