Inheritance of Historical Values in the Community Through Puppet Art Media in Tegal Regency

  • Ratna Sri Wulandari Universitas Negeri Semarang
  • Arif Purnomo Universitas Negeri Semarang
  • Romadi Romadi Universitas Negeri Semarang
Keywords: Devolution, Historical Values, Wayang

Abstract

The purpose of this study: (1) To know the historical themes unearthed by Dalang in Tegal regency. (2) To know how Dalang bequeaths historical values through puppets. (3) To know the obstacles and supports experienced by Dalang in passing on the historical value by a puppet in the Tegal regency. This study used the descriptive qualitative method, collecting data using observation, interview, and documentation. The analytical technique uses an interactive model of analysis. The result of this study shows that (1) The historical themes unheartened by dalang tell about local stories such as the origin of Slawi and out of the ethos of Mahabharata. (2) The messages that want to be delivered by aesthetic elements, and (3) the obstacles faced by puppet shows are the cost to carry on the puppet show, not all people can pay for it, and the support of people who are contentment to historical value and the pleasure about historical values and when dalang are getting older they also get many experiences and knowledge.

References

Anggraini, L. I. (2019). Nilai-Nilai Islam Dalam Serial Animasi Nussa Analisis Narasi Tzvetan Todorov (Doctoral dissertation, IAIN Purwokerto).
Atsar, A. (2017). Perlindungan Hukum Terhadap Pengetahuan Dan Ekspresi Budaya Tradisional Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan Dan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Law Reform, 13(2), 284–299.
Darmoko, dkk. (2010). Pedoman Pewayangan Berspektif Perlindungan dan Korban. Jakarta: LPSK.
DIDIK, P. P. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Estri, B. (2016). Peran perempuan buruh gendong di Kota Yogyakarta. Retrieved February, 7, 2019.
Farida, L. L., & Pamungkas, J. H. (2017). Batik Tulis Sekar Jati sebagai identitas Kabupaten Jombang tahun 1993-2008. AVATARA Journal Pendidikan Sejarah, 5(2).
Fikriono, M. (2012). Puncak makrifat jawa: pengembaraan batin ki ageng suryomentaram. NouraBooks.
Islamiyati, I., Nugroho, A. A., & Ariyanto, L. (2019). Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada Materi SPLDV Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif. Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 1(6), 300-305.
John, K. R. M. T. (2013). Enneagram dalam wayang purwa. Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mundiri, A., & Zahra, I. (2017). Corak Representasi Identitas Ustadz dalam Proses Transmisi Pendidikan Karakter di Pesantren. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 2(1), 21-35.
Ni Ketut, S. (2013). Proses Pembelajaran Gamelan Gender Wayang Bagi Mahasiswa Asing Di Isi Denpasar.
Nurhajarini, D. R., & Purwaningsih, E. (2015). Akulturasi lintas zaman di lasem: perspektif sejarah dan budaya (kurun niaga-sekarang). Fibiona.
Purnomo, A. (2011). Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Semarang: UNNES.
Rachman, A. (2016). Pola Iringan Engkel Instrumen Cak Dan Cuk Dalam Lagu Langgam Jawa Pada Orkes Keroncong Sekar Domas Di Semarang. Jurnal Konferensi Internasional VI Bahasa, Sastra Dan Budaya Daerah Indonesia, 7(9), 1-7.
Rich, Wisma Nugraha Christianto. NyalapNyaur: Model Tatakelola Pergelaran Wayang Jekdong Dalam Hajatan Tradisi JawaTimuran. Jurnal Humaniora, Vol. 24 (2) Hal 175-186.
Samsiyah, N., & Rudyanto, H. E. (2015). Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Memecahkan Masalah Matetatika Open-Ended Ditinjau Dari Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Sekolah Dasar. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 4(1), 23-33.
Sari, S. Y. (2019). Eksistensi keluarga dalam pembentukan karakter anak usia dini. Primary Education Journal (Pej), 3(1).
Sos, F. S., Muyasaroh, S., Sos, S., & Kom, M. I. (2015). Peran Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Sebagai Sumber Informasi Potensi Lokal Dan Kearifan Budaya Kabupaten Pasuruan. JURNAL HERITAGE, 3(1), 01-12.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.
Susanto, A., & Mulyanto, I. U. (2019). Rekognisi Wayang Kulit Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan.
Talibo, I. (2019). Pendidikan Islam Dengan Nilai-Nilai Dan Budaya. Jurnal Ilmiah Iqra', 13(1), 48-63.
Tolchah, M. (2015). Filsafat pendidikan Islam konstruksi tipologis dalam pengembangan kurikulum. Tsaqofah: Jurnal Peradaban Islam, 11(2), 381-389.
Tutuk, N. (2015). Implementasi pendidikan karakter, Purwokerto: STAIN Press.
Widja, I Gde. (1989). Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Yulianti, I. (2015). Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Adat Cikondang Dalam Pembelajaran Sejarah Di Madrasah Aliyah Al-Hijrah. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 1(1), 112-133.
Published
2021-03-15
How to Cite
Wulandari, R., Purnomo, A., & Romadi, R. (2021). Inheritance of Historical Values in the Community Through Puppet Art Media in Tegal Regency. Indonesian Journal of History Education, 6(1), 67-82. https://doi.org/10.15294/ijhe.v6i1.27354