The Use of the Isdiman Ambarawa Museum as a Learning Resource

  • Aninda Dratiarawati SMA Negeri 1 Ambarawa (High School)
Keywords: Interest in Learning, Use of Monument, learning resources.

Abstract

This study aims to prove the existence of differences in student interest between classes that utilize the Isdiman Museum Ambarawa as a learning resource and those that do not. This research employs a quantitative approach with an experimental design to assess these differences. The population targeted in this study consists of eleventh-grade students at a high school in Ambarawa. The samples for this study were selected using a simple random sampling technique, adhering to a pretest-posttest control group design. Specifically, the sample includes eleventh-grade students from the social sciences track, with one group as the control class and another as the experimental class. The control class did not use the Isdiman Museum Ambarawa as a learning resource, while the experimental class integrated visits and activities at the museum into their curriculum. The objective is to measure any significant variations in student interest and engagement between these two groups, thus providing insights into the effectiveness of incorporating museum resources into traditional educational settings.

References

Abdullah, T. (2012). Sejarah Lokal di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.
Ahmad, T. A. (2010). Strategi pemanfaatan museum sebagai media pembelajaran pada materi zaman prasejarah. Paramita: Historical Studies Journal, 20(1).
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta.
Hadi, S. (2015). Sejarah dan keberadaan Museum Isdiman di Kompleks Monumen Palagan Ambarawa. Jurnal Sejarah dan Budaya, 22(1), 45-58.
Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara.
Kartodirdjo, S. (2014). Metodologi Sejarah. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Tiara Wacana.
Prasetyo, A. (2013). Koleksi Bersejarah di Museum Isdiman. Penerbit Gramedia.
Prasetyo, B. (2014). Pemanfaatan sumber sejarah sebagai media pembelajaran. Dalam Buku Pendidikan Sejarah (hlm. xx-xx). Penerbit Andi.
Purwanto, N. (2011). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya.
Rahayu, N. (2015). Peran peninggalan sejarah dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 10(1), 45-59.
Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A. M. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N. S. (2007). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya.
Supardi, A. (2015). Pendidikan Sejarah: Pendekatan dan Metodologi. Penerbit Gramedia.
Suryadi, H. (2016). Metode Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah. Pustaka Setia.
Suryana, A. (2013). Jejak sejarah dan visualisasi peristiwa dalam pendidikan sejarah. Jurnal Ilmu Pendidikan, 9(2), 123-135.
Warsita, B. (2003). Teknologi Pembelajaran, Landasan & Aplikasinya. Rineka Cipta.
Wijaya, A. (2016). Sejarah Kedaerahan dalam Pendidikan Nasional. Gelora Aksara.
Winarno, W. W. (2011). Analisis Statistika: Deskriptif, Inferensial, dan Nonparametrik. UPP STIM YKPN.
Wulandari, D. (2016). Museum dan Monumen Perjuangan di Indonesia: Studi Kasus Museum Isdiman. Penerbit Mizan.
Yusuf, M. (2014). Sejarah Nasional dan Lokal: Tantangan dalam Pendidikan. Penerbit Andi.
Published
2018-09-15
How to Cite
Dratiarawati, A. (2018). The Use of the Isdiman Ambarawa Museum as a Learning Resource. Indonesian Journal of History Education, 3(2), 35-42. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/ijhe/article/view/7313