Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah di SMA Negeri se-Kota Semarang

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Juwita Nasruddin
Eko Nusantoro

Abstract

Penelitian dilaksanakan berdasarkan fenomena di lapangan pada saat penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 8 Semarang dan observasi awal di SMA Negeri 8 Semarang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa faktor penghambat operasionalisasi Home Visit di SMA Negeri se-kota Semarang tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian survei. Untuk populasi pada penelitian ini adalah semua guru BK di SMA se-kota Semarang yaitu sejumlah 59 guru BK. Sampel yang digunakan adalah sejumlah populasi yang ada. Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase. Hasil yang ditemukan bahwa faktor penghambat operasionalisasi Home Visit di SMA Negeri se-kota Semarang mengalami hambatan cukup tinggi dengan presentase sebesar 65,03%. Simpulan yang didapatkan adalah Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home visit) di SMA Negeri se-kota Semarang adalah kurangnya pemahaman dari guru BK berkaitan dengan Home Visit. Adapun saran yang diberikan kepada guru BK SMA Negeri se-kota Semarang adalah untuk mempelajari hakikat Home Visit dan melaksanakan prosedur operasionalisasi Home Visit dengan baik dan benar dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis evaluasi, tindak lanjut hingga laporan.


The research was conducted based on the phenomenon on the ground when implementing writer Practice Field Experience (PPL) in SMPN 8 Semarang and preliminary observations in SMAN 8 Semarang. The purpose of this study to determine what factors inhibiting the operation of the Home Visit at all SMA Negeri in Semarang throughout the academic year 2014/2015. The type research used by the writer in this study is a survey research. The population in this study were all counselors at SMA in Semarang city. There were 59 counselors. The sample used were as many as the population. While the data collection instruments used in this study is a questionnaire. Analysis of the data used in this research is descriptive percentages. Results found that factors inhibiting the operation of the Home Visit at all SMA Negeri in Semarang encountered resistance is quite high with a percentage of 65.03%. The conclusions obtained are Obstacles Operationalization Home Visits at all SMA Negeri in Semarang is a lack of understanding of the counselors related to Home Visit. The advice given to counselors at all SMA Negeri in Semarang is to study the nature of the Home Visit and implement operational procedures Home Visit.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Nasruddin, J., & Nusantoro, E. (2015). Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah di SMA Negeri se-Kota Semarang. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 4(3). https://doi.org/10.15294/ijgc.v4i3.7558

References

Mugiarso, Heru. Dkk. 2010. Bimbingan dan konseling. Semarang: UPT MKK Universitas Negeri Semarang

Prayitno dan Amti, Erma. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. 2006. K1-K6. Padang: BK UNP.

_______. 2012. Jenis Layanan Dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: PPK BK FIP UNP.

Winkel, WS dan MM. Sri Hastuti, 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Yusuf, A. Muri. 2002. Kiat Sukses dalam Karir. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>