Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau Dari Perbedaan Gaya Kognitif Dan Gender
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari perbedaan gaya kognitif dan gender. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Tempat penelitian ini yaitu SMA Negeri 3 Merauke. Subjek penelitan ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Merauke yang terpilih melalui teknik purpossive sampling. Teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan non tes sedangkan instrumen pendukung yang digunakan adalah Group Embeded Figure Test (GEFT), Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM), dan Pedoman Wawancara (PW). Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh, (1) subjek FD laki-laki mampu memecahkan masalah pada kategori cukup, (2) subjek FD perempuan mampu memecahkan masalah pada kategori kurang, (3) subjek FI laki-laki mampu memecahkan masalah pada kategori baik, dan (4) subjek FI perempuan mampu memecahkan masalah pada kategori baik. Â
This study aimed to describe students mathematic problem solving abilities in reviewed of cognitive styles and gender. This research is descriptive qualitative method. Place of this research is SMA Negeri 3 Merauke. The subject of this research is the students of grade XI SMA Negeri 3 Merauke the choosen selected through purposive sampling technique. Technique of collected data in the form of test and non test technique while supported instrument that used is Group Embeded Figure Test (GEFT), Problem Solving Test (TKPM), and Interview Guidance (PW). Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and conclusions. The results of the study were obtained, (1) the male FD subjects were able to solve problems in sufficient categories, (2) the female FD subjects were able to problems in the less categories, (3) male FI subjects were able to solve problems in either categories, and (4) female FI subjects were able to solve problems in either categories.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arifin, S., Rahman, A., & Asdar. (2015). Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau Dari Gaya Kognitif dan Efikasi Diri Pada Siswa Kelas VII Unggulan SMPN 1 Watampone. Jurnal Daya Matematis, 3(1), 20-29.
Benolken, R. (2014). Gender and Giftednes Spesifik Differences in Mathematical Self-Concepts, Attributions and Interests. Procedia Social and Behavioral Science, 174, 464-473.
BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Colomeischia. (2014). The Student Emotional Life and Their Attitude Toward Mathematics Learning. Procedia Social and Behavioral Science, 180, 744-750.
Desmita. (2014). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda.
Dewanti, S. S. (2011). Menembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Matematika Sebagai Calon Pendidik Karakter bangsa Melalui Pemecahan Masalah. Prosiding seminar Nasional Matematika (pp. 29-37). Surakarta: Universitas Negeri Surakarta.
Fauziah, A. (2010). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemeacahan Masalah Matematika Siswa SMP Melalui Strategi REACT. Forum Pendidikan, 30(1), 1-13.
Haloho, S. H. (2016). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa Pada Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (Doctoral dissertation, Universitas Negeri semarang).
Hoang, T. N. (2008). The Effects of Grade Level, Gender, and Ethnicity on Attitude and Learning Environment In Mathematics in High School. International Electronic Journal of Mathematics Education, 3(1), 47-59.
Istiqomah, N. & E.B. Rahaju. (2014). Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(2), 144-149.
Kheirzaden, S. & Kassaian, Z. 2011. Field-dependence/independence as a Factor Affecting Performance on Listening Comprehension Sub-skills: the Case of Iranian EFL Learners. Journal of Language Theaching and Research, 2(1), 188-195.
Nasrullah, A., & Marsigit. (2016). Keefektifan Problem Posing dan Problem Solving Ditinjau dariKetercapaian Kompetensi, Metode, dan Sikap Matematis. Phytagoras: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(2), 123-135.
National Council of Teacher Mathematics (NCTM). (2000). Principle and Standards for School Mathematics. Reston: NCTM.
Ngilawajan, D. A. (2013). Proses Berpikir Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Turunan Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent. Pendagogia, 2(1), 71-83.
Nur, A.S. Rahman, A. (2013). Pemecahan Masalah Matematika sebagai Sarana Mengembangkan Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Sainsmat, 1(2), 84-92.
OECD. (2014). PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do – Student Performance in Mathematics, Reading and Science Volume I. PISA: OECD Publishing.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ulya, H. (2015). Hubungan Gaya Kognitif dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Jurnal Konseling Gusjigang, 1(2).
Upu, H. (2003). Problem Possing dan Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Pustaka Ramadhan.
Vendiagrys, L., Junaedi, I., & Masrukan. (2015). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Soal Setipe TIMSS Berdasarkan Gaya Kognitf Siswa Pembelajaran Model Problem Based Learning. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 4(1), 34-41.
Wulandari. (2016). Eksperimentasi Model Pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) dan SQ4R ditinjau dari Jenis Kelamin dan Gaya Kognitif. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 4(1), 34-47
Yumiati. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP N 9 Pamulung. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, (pp. 189- 195). Bandung.
Refbacks
- There are currently no refbacks.