Faktor Penghambat Pelaksanaan Program Peminatan pada SMA Negeri Se-Kabupaten Banyumas
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan program peminatan.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Responden dalam penelitian ini adalah 60guru BK SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas. Alat pengumpulan data menggunakan angket yang teruji validitas 0,2144 dan reliabilitasnya 0,785. Hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif presentase menunjukkan bahwa faktor yang paling menghambat pelaksanaan program peminatan adalah siswa 43%, sarana dan prasarana 37%, dan guru 34%. Dengan demikian siswa menjadi factor tertinggi penghambat pelaksanaan program peminatan, kedua, sarana dan prasarana serta yang terakhir adalah guru.
Kata Kunci: Faktor Penghambat; Program Peminatan; SMA
ABSTRACT
The purpose of this research is to identify and analyze the factors that hinder the implementation of specialization programs. The type of research used is descriptive research with a quantitative approach. The research respondents in this study were 60 teachers of guidance and counseling in high schools in all districts of Banyumas. The data collection tool uses a questionnaire instrument that tested the validity of 0.2144 and its reliability is 0.785. The results of the study using percentage descriptive analysis showed that the factors that most inhibited the implementation of specialization programs were students 43%, facilities and infrastructure 37%, and teachers 34%. Thus students become the highest factor inhibiting the implementation of specialization programs, secondly, the facilities and infrastructure and the latter are teachers.
Keyword: obstacle factor, specialization program
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Bariah. Bariah (2010). Layanan Penempatan Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Martapura. Skripsi. IAIN Antasari Banjarmasin. Diakses dari http://idr.uin-antasari.ac.id/3482.
Chaplin, J. P. (2008). Kamus psikologi lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Dalyono. (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
DEWI, F. Y. (2014). Survei Tentang Hambatan-Hambatan Selama Proses Peminatan (Dalam Konteks BK) Berdasarkan Kurikulum 2013 bagi Siswa di SMA Negeri se-Kota Surabaya. Jurnal BK Unesa, 4(3).
Hadrawi, Hadrawi (2015). Pelaksanaan layanan bimbingan karir dalam peminatan jurusan di SMAN 3 Banjarmasin. Skripsi. IAIN Antasari Banjarmasin. Diakses dari http://idr.uin-antasari.ac.id/1372.
Hariastuti, R.T. (2008). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya: UNESA University Press.
Kusri, A.M. (2016). Pengaruh Layanan Informasi Peminatan Terhadap Kemantapan Pilihan Sekolah Lanjutan. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 2 (1), 49-57. Diakses dari http://ojs.unm.ac.id/JPPK/article/view/2063.
Romadhon, A.F. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling pada Siswa SMA Negeri 10 Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses dari https://eprints.uny.ac.id/42835.
Wijaya, R. S. (2014). Model konseling kelompok eksistensial humanistik untuk mengurangi kecemasan siswa menentukan arah peminatan SMA Negeri Semarang. Jurnal Bimbingan Konseling, 3(2).
Sukardi, D. K., & Kusmawati, N. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudrajad, A. (2013). Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah. Palembang: Pustaka Ilmu.
Tohirin, T. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Zamroni, E., & Rahardjo, S. (2015). Manajemen bimbingan dan konseling berbasis permendikbud nomor 111 tahun 2014. Jurnal konseling gusjigang, 1(1).