Meningkatkan Empati Melalui Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Permainan Boneka
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris tentang meningkatkan empati melalui layanan penguasaan konten dengan teknik permainan boneka pada siswa kelas II di SDN 05 Kendaldoyong Kabupaten Pemalang. Populasinya adalah siswa kelas II yang berjumlah 44 siswa dan sampel yang berjumlah 10 siswa menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Instrumen tersebut telah diuji validitas dengan menggunakan Judgement experts, sedangkan reliabilitas instrumen digunakan rumus reliabilitas hasil rater.Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif persentase dan wawancara. Yaitu dengan hasil terjadi peningkatan empati pada siswa kelas II dengan rata – rata peningkatan sebesar 43,3%. Simpulan penelitian ini yaitu empati dapat ditingkatkan melalui layanan penguasaan konten dengan teknik permainan boneka.Oleh karena itu diharapkan guru kelas dapat lebih memberikan perhatian khusus pada siswa yang memiliki empati kurang agar dapat menghilangkan perilakunya.
The aim of this research is to obtain empirical data on increasing empathy through mastery of content with engineering services doll game in the second grade students at SDN 05 Kendaldoyong Pemalang. The population was grade II, amounting to 44 students and a sample of 10 students using purposive sampling. Data collection technique used observation and interviews. The instrument has been tested for validity by using Judgment experts, while the reliability of the instrument used result rater. Technique reliability of the results of data analysis includes a percentage descriptive analysis and interviews. That is the result of an increase in empathy with the students of class II with average - average increase of 43.3%. The conclusions of this study that empathy can be improved through mastery of content with engineering services doll game. So, it is expected to be more classroom teachers give special attention to students who have less empathy in order to eliminate the behavior.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Djiwandono, Sri Esti Wuryani.2005.Konseling dan Terapi (Dengan Anank dan Orang Tua). Jakarta: Grasindo.
Geldard, Kathryn dan David Geldard.2012.Konseling Anak – anak (Panduan Praktis). Jakarta: indeks.
Prayitno. 2004. Seri Layanan Konseling (Layanan Penguasaan Konten).Padang: UNP
Sugiyo.2005.Komunikasi Antar Pribadi. Semarang: UNNES PRESS.
Wedadjati, Ratna Sesotya.2009. Hubungan antara penilaian anak terhadap cerita film anak di televisi dengan kemampuan empati pada anak usia sekolah dasar. UNISIA XXXII, 185-186.
Widhi, Nograhany. 2012. Anak diBully diSekolah, Orang Tua Minta Jangan Anggap Enteng. http://news.detik.com/read/2012/04/26/164547/1902537/10/1/anak-di-bully-di-sekolah-orang-tua-minta-jangan-anggap-enteng (diakses 10 Februari 2014)