Pemanfaatan Campuran Tepung Bebas Gluten dan Bekasam Ikan Lele (Clarias batrachus) dalam Pembuatan Cookies

Main Article Content

Naili Fajriyah
Yanesti Nuravianda Lestari
Nur Amin

Abstract

Makanan ringan bermanfaat terhadap penganekaragaman makanan sejak kecil dalam rangka peningkatan mutu gizi makanan yang dikonsumsi. Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada kelompok anak sekolah adalah dengan menyediakan makanan ringan yang bergizi guna memenuhi kebutuhan tubuh selama mengikuti pelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan cookies bebas gluten yang berbahan dasar bekasam ikan lele (Clarias batrachus) sebagai makanan ringan bagi anak usia sekolah. Penelitian eksperimental di bidang pangan dan gizi ini memformulasikan tepung bebas gluten dengan bekasam ikan lele. Hasil produksi kemudian dihitung takaran saji dan kandungan gizinya, kemudian dihitung persentase AKG dan dibandingkan dengan standar mutu biskuit (SNI 2973-2011) dan produk serupa (Tipo® Frãcce Cream Egg Cookies). Takaran saji cookies bebas gluten berbahan dasar bekasam ikan lele ini adalah 70g yang dapat memenuhi kebutuhan energi sebesar 183 Kkal (9% AKG). Berdasarkan standar mutu nasional (SNI) biskuit, cookies bebas gluten ini telah memenuhi persyaratan bau, rasa, dan warna meskipun kandungan proteinnya masih lebih tinggi (6%) dibandingkan standar yang ditetapkan. Dalam setiap 100gram cookies bebas gluten ini mengandung lemak total dan kolesterol yang lebih rendah serta vitamin A yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk komersial serupa. Dapat disimpulkan bahwa cookies bebas gluten ini dapat digunakan sebagai alternatif makanan ringan yang rendah lemak bagi anak usia sekolah.

Article Details

How to Cite
Fajriyah, N., Lestari, Y., & Amin, N. (2021). Pemanfaatan Campuran Tepung Bebas Gluten dan Bekasam Ikan Lele (Clarias batrachus) dalam Pembuatan Cookies. Nutrizione: Nutrition Research And Development Journal, 1(1), 24-38. https://doi.org/10.15294/nutrizione.v1i1.48674
Section
Nutrizione Vol.1 No.1 - 2021

References

Anwar, Y. (2012). Bisnis Kue Kering Lele ; Inovasi Mengolah Lele Agar Awet. Diterbitkan pada Sabtu, 04 Agustus 2012. http://kulinerpangan.blogspot.com/2012/08/ bisnis-kue-kering-lele-inovasi-mengolah.html.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.
Badan Standarisasi Nasional. (2011). SNI 2973-2011:Biskuit. Jakarta : Dewan Standarisasi Nasional
Bowland, S. (2008). The Living Gluten-Free Answer Book. http://www.theglutenfreelifestyle.com/pdfs/2009/GF%20Baking%20Ingredients.pdf.
Desniar; Rusmana, I., Antonius, S., Nisa, R., M. (2013). Characterization of Lactic Acid Bacteria Isolated from An Indonesian Fermented Fish (Bekasam) and Their Antimicrobial Activity Against Pathogenic Bacteria. Emir. Jounal of Food Agriculture Vol 25 (6); pp. 489-494. http://www.ejfa.info/.
Hidayat T., S., Mujianto, T., T., Susanto, D. (1995). Pola kebiasaan jajan murid Sekolah Dasar dan ketersediaan makanan jajanan tradisional di lingkungan sekolah di Propinsi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta. Widyakarya Nasional Khasiat Makanan Tradisional. Jakarta: Kantor Mentri Negara Urusan Pangan Republik Indonesia, Hal.597-602.
Kepala BPOM RI. (2011). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.11.11.09909 TAHUN 2011 tentang Pengawasan Klaim Dalam Label Dan Iklan Pangan Olahan.
Laboratorium Klinik Prodia. (2012). Talkshow Obesitas pada Anak : Palembang, 14 Juli 2012 di Arista Hotel. http://prodia.co.id/berita-kegiatan/roadshow-seminar-obesitas-anak-q-mencemaskan-atau-menggemaskan-q-2012-palembang. Diakses tanggal 25 Maret 2014.
Loke K., Y. (2002). Consequences of Cildhood and Adolescent Obesity. Asia Pasific Journal Clinical Nutrition. 11(3); pp: S702-S704.
Mariza, Y., Y. (2012). Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dan Kebiasaan Jajan dengan Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. http://eprints.undip.ac.id/38609/1/506_YUNI_YANTI_MARIZA_G2C0 08078.pdf.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%2075%20ttg%20Angka%20Kecukupan%20Gizi%20Bangsa%20Indonesia.pdf.
Nurrahman. (2013). Obesitas di Kalangan Anak-Anak dan Dampaknya terhadap Penyakit Kardiovaskular. http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/Obesitas-Di-Kalangan-Anak.pdf.
Rahmi, A.,A., Muis, S., F. (2005). Kontribusi makanan jajanan terhadap tingkat kecukupan Energi dan protein serta status gizi anak Sekolah Dasar Siliwangi Semarang. Media Medika Muda Vol. 1, halaman: 55-59.
Soares, Pires, Lacerda, Fabiola et al. (2012). Gluten-Free Diet Reduces Adiposity, Inflammation and Insulin Resistance Associated with The Induction of PPAR-Alpha and PPAR-Gamma Expression. Article in Press. Journal of Nutritional Biochemistry.
Sutanto, I. (2013). Cheese Cookies Gluten Free. Diterbitkan pada hari Rabu, 29 Mei 2013. http://cobacoba-isna.blogspot.com/2013_05_01_archive.html.
Vivas, M., B. (2013). Development of Gluten-Free Bread Formulation. Tesis. https://ddd.uab.cat/pub/tesis/2011/hdl_10803_116216/bmv1de1.pdf.
Wikandari, R., P. (2011.) Ringkasan Disertasi: Potensi Bakteri Asam Laktat Indigenous sebagai Penghasil Angiotensin-I-Converting Enzyme Inhibitor pada Fermentasi Bekasam. http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=53183&obyek_id=4.
Wikandari, R., P., Suparmo, Yustinus, M., Rahayu, E., S. (2011). Abstrak: Potensi Bekasam Bandeng (Chanos chanos) sebagai Sumber Angiotensin I Converting Enzyme Inhibitor. BIOTA Vol 16 (1). http://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota /article/view/69.
Winarno F., G. (1997). Potensi dan masalah makanan jajanan. Dalam: Keamanan pangan. Naskah akademis. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Hal. 98.