Aktivitas Antioksidan Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Tikus Diabetik Induksi Aloksan
Main Article Content
Abstract
Hiperglikemia sebagai indikator penyakit diabetes melitus merupakan kondisi gula darah yang melebihi kadar normal yang menghasilkan radikal bebas (ROS) sebagai stress oksidatif yang akan ditangani oleh antioksidan endogen terutama superoksida dismutase (SOD), Glutationin peroksidase dan katalase. Stres oksidatif akan menyebabkan reaksi peroksidasi lipid yang menghasilkan Malondialdehid (MDA). Antioksidan eksogen pada daun kelor dapat berpotensi sebagai penangkal radikal bebas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis aktivitas antioksidan daun kelor (moringa oleifera) pada tikus diabetik yang di induksi aloksan. Kondisi Hiperglikemia didapatkan dengan penginduksian aloksan 125 mg/KgBB. Rancangan penelitian ini merupakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan hewan coba sebanyak 24 ekor tikus galur wistar. Tikus dibagi kedalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol atau tikus hiperglikemia (K), kemudian tikus hiperglikemia yang diberi perlakuan dengan ekstrak daun Moringa oleifera pada dosis 200 mg/KgBB (P1), 400 mg/KgBB (P2) dan 600 mg/KgBB (P3). Perlakuan dilakukan dengan pemberian ekstrak daun kelor sebanyak masing-masing dosis secara per oral selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar MDA pada kelompok K memiliki kadar MDA tertinggi (9,77 mmol/ml) dan semakin menurun sejalan dengan ditambahkannya dosis ekstrak daun kelor yaitu P1 (5,91 mmol/ml), P2 (4,10 mmol/ml), dan P3 (2,70 mmol/ml). Sedangkan aktivitas enzim SOD kelompok K merupakan yang terrendah yaitu 19,05% dan meningkat seiring dengan jumlah pemberian ekstrak daun kelor, yaitu P1 (32,67%), P2 (55,06%), dan P3 (62,37%). Simpulan yang diambil adalah ekstrak daun kelor dapat membantu menurunkan kadar MDA dan meningkatkan Kadar SOD.