Konsumsi Makanan Cepat Saji dan Status Gizi pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.15294/nutrizione.v5i1.17714Keywords:
makanan siap saji, status gizi, mahasiswa, IMT, gizi lebihAbstract
Konsumsi makanan cepat saji telah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern, terutama di kalangan mahasiswa yang sering kali menghadapi keterbatasan waktu dan tekanan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola konsumsi makanan cepat saji dan status gizi mahasiswa tingkat akhir Universitas Mulawarman. Dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, penelitian ini melibatkan 73 mahasiswa yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner frekuensi makanan dan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki status gizi yang baik (58,9%), meskipun 16,4% mengalami obesitas dan 9,6% berada dalam kategori gizi kurang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi makanan cepat saji antara lain keterbatasan waktu dan faktor ekonomi. Pengetahuan gizi yang baik perlu diimbangi dengan kebiasaan makan sehat, serta pengelolaan pola makan yang lebih teratur untuk mencegah masalah kesehatan jangka panjang. Edukasi gizi yang lebih intensif dan penyediaan pilihan makanan sehat di kampus sangat diperlukan untuk mendukung mahasiswa mencapai keseimbangan gizi yang optimal.