RELIGIOSITAS ORANG KALANG SEBAGAI WUJUD KONSERVASI BUDAYA DI DESA TRATEMULYO KABUPATEN KENDAL Orang Kalang, Tradisi Kalang, Pandangan Masyarakat Section Articles

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Zida Ardiani
Fredy Hermanto

Abstract

Tratemulyo Village is one of the villages in Weleri District, there is a community or group of people called Orang Kalang. The Kalang people are a Javanese sub-ethnic who have a tradition with Kejawen beliefs, a tradition carried out by the Kalang people, namely Kalang Obong and Ewuh, this tradition is a ceremony of respect for the deceased family and as a form of devotion of a child to his parents. This type of research is qualitative, with in-depth and interactive interview methods with the presence of researchers in the research setting. The results of this thesis produced a description of the history of the Kalang people in Tratemulyo Village, the beliefs of the Kalang people towards ancestral traditions, and a series of events in the Kalang traditional ceremonies that have local wisdom values ​​to preserve the identity of the Kalang people. The conclusion in the study is that beliefs about the Kalang tradition are still preserved, and raise public views so that there is a high sense of tolerance between ordinary people towards the Kalang people.


Desa Tratemulyo adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Weleri, terdapat komunitas atau sekelompok masyarakat yang disebut dengan Orang Kalang. Orang Kalang adalah sub-etnis Jawa yang mempunyai tradisi dengan kepercayaan Kejawen, tradisi yang  dilakukan oleh Orang Kalang yaitu Kalang Obong dan Ewuh, tradisi tersebut merupakan upacara penghormatan terhadap keluarga yang sudah meninggal dan sebagai wujud bakti seorang anak terhadap orang tua. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode  wawancara mendalam dan interaktif dengan kehadiran peneliti di latar penelitian. Hasil skripsi yang dilakukan menghasilkan deskripsi tentang sejarah Orang Kalang di Desa Tratemulyo, kepercayaan Orang Kalang terhadap tradisi nenek moyang, dan rangkaian acara dalam upacara tradisi kalang yang mempunyai nilai-nilai kearifan lokal untuk dilestarikan identitas Orang Kalang. Kesimpulan dalam penelitian yaitu bahwa kepercayaan tentang tradisi Kalang masih dilestarikan, dan menimbulkan bpandangan masyarakat sehingga muncul rasa toleransi yang tinggi antara masyarakat biasa terhadap Orang Kalang.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Ardiani, Z., & Hermanto, F. (2022). RELIGIOSITAS ORANG KALANG SEBAGAI WUJUD KONSERVASI BUDAYA DI DESA TRATEMULYO KABUPATEN KENDAL. Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS, 4(2), 130-148. https://doi.org/10.15294/sosiolium.v4i2.55993

References

Elizabeth, M.Z. (2011). Pendidikan Agama Anak Suku Kalang. Jurnal Walisongo, 19(2).
Endraswara, S. (2006). Mistik kejawen: Sinkretisme, simbolisme, dan sufisme dalam budaya spiritual Jawa. Penerbit Narasi.
Firdaus. (2017). Toleransi Dalam Tradisi Kearifan Lokal Masyarakat Bugis. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Handoyo, Eko. Dkk. 2015. Studi Masyarakat Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Hardati, Puji. Dkk. 2016. Pendidikan Konservasi. Semarang : Unnes Press.
Hayati, Nurmala. (2019). Sewu Mergo Siji Pati Sebagai Pandangan Hidup Orang Kalang Di Desa Tratemulyo Kecamatan Weleri Kendal. Jurnal Solidarity, 8(2).
Humaeni, Ayatullah. (2015). Ritual Kepercayaan Lokal Dan Identitas Budaya Masyarakat Ciomas Banten. El Harakah. 17(2).
Kemong, Bonefasius. (2014). Sistem Mata Pencaharian Hidup Nelayan Tradisional Suku Bangsa Kamoro Di Desa Tipuka Kecamatan Mapurujaya Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Journal Of Social And Culture. Tahun VII No. 14.
Kholiq, Abdul. (2013). Islam Kalang: Politik Identitas Sub Etnis Jawa. Jurnal Multikultural & Multireligi. 12(1).
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta : Balai Pustaka.
Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kuning, Layung B. 2013. Sangkan Paraning Dumadi : Orang Jawa dan Rahasia Kematian. Yogyakarta : Narasi
Layungkuning, Bendung. 2018. Sangkan Paraning Dumadi (Orang Jawa & Rahasia Kematian). Yogyakarta : Penerbit Narasi
Moleong. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Nurfadillah, S.T. (2014). Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Massempe’ Di Desa Mattoanging Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone. Skripsi. UIN Alauddin Makassar.
Noviani, N. L. (2016). Peran Sugesti Bagi Orang Kalang Dalam Melestarikan Tradisi Kalang Di Desa Lumansari, Kendal (The Role Of Suggestion On Kalang People In Preserving Kalang Tradition On Lumansari Village, Kendal). Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi dan Tradisi), 2(2).
Nurjannah, Rina. (2013). Makna Simbolik Yang Terdapat Pada Kesenian Tradisional Bokoran Dalam Upacara Adat Mitoni Di Desa Sidanegara Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Pinasti,V.I.S. dan Lestari Puji. (2017). Masyarakat Samin Dari Sejarah Dan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Dan Sejarah.13(2).
Sahadi (2019). Pelestarian Kebudayaan Daerah Melalui Kesenian Tradisional Dodod Di Kampung Pematang Desa Mekarwangi Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 6(4).
Sari, A.P (2013). Hubungan Antara Budaya Organisasi Dengan Komitmen Organisasi Di PT. Bank BRI Syariah Malang Raya. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : ALFABETA.
Sumarto. (2019). Budaya, Pemahaman Dan Penerapannya “Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Kesenian Dan Teknologi”. Jurnal Literasiologi, 1(2).
Suparno, dkk. (2018). Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Nusantara Di tengah Arus Globalisasi Melalui Pelestarian Tradisi Gawai Dayak Sintang. Jurnal PEKAN, 3(1).
Wulandari, Wilda. (2016). Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Massiorong Di Desa Maroneng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Jurnal Tomalebbi, 3(4)

Most read articles by the same author(s)